Dear Nathan
Rasanya kita pasti setuju kalau film
Dear Nathan menjadi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu tahun 2017 ini. Film yang diangkat dari novel best seller karya Erisca Febriani ini memang berhasil bikin kita baper dengan kisah Nathan dan Salma yang penuh lika-liku karena keduanya punya kepribadian yang bertolak belakang.
Nathan, yang dibintangi oleh Jefri Nichol, juga punya quotes yang pasti akan berhasil bikin kita baper dan hati meleleh.
“Saya jatuh cinta sama kamu, dari
awalnya ada berbagai kemungkinan. Kemungkinan diterima, kemungkinan ditolak dan ketiga, kemungkinan patah hati. Saya udah siap.”
"Kamu tadi pucet banget, lho. Tangan kamu gemeteran gitu. Kalau saya diizinin meluk, kali udah saya peluk daritadi. Tapi sayangnya, saya belum dapat izin lisensi."
"Sori nih. Gua tipe cowo yang lebih suka mengejar daripada dikejar. Lebih laki."
"Seandainya saya cowok pertama yang menginjakkan kaki di hati kamu gimana? Kira - kira keberatan?"
"Nggakpapa kalau kamu gak mau jawab, mungkin masih malu. Tetap bakalan saya tunggu sampai kamu mau bilang 'love you too' tanpa paksaan."
"Hati cowok itu bukan baja, Sal. Hati cowok juga bisa retak karena lama menunggu senja, dan selamat. Kamu telah meretakkan hati itu."
"Apa saya harus selalu menunggu, sementara yang ditunggu kepingin berlalu?"
"Mau kamu kaku atau apapun, kalau hati saya udah milih kamu, saya bisa apa, Sal? Sampai sekarang juga masih sama."
"Jatuh cinta itu ga butuh alasan, Sal. Proses jatuh cinta memang bisa terjadi tanpa alasan, tapi... mempertahankan untuk tetap cinta atau melewatkan begitu saja, itu menurut saya butuh alasan."
"Tugas saya hanya sebatas mencintai, bukan memaksa untuk dicintai. Saya percaya tiap hati pasti ada pemiliknya masing - masing. Dan seandainya pemilik hati kamu adalah saya, kemanapun kamu pergi hati itu pasti akan berbalik ke pemilik sejati dan Tuhan punya seribu satu cara untuk mendekatkan kita lagi. Tapi kalau bukan milik saya? Tuhan juga punya banyak cara untuk nemuin kamu dengan yang lain."
(Surat Nathan)
"DEAR NATHAN"
Aku ingin bicara saat semua orang tidak henti mengeluarkan kata - kata. Tapi tetap saja bibir ini seolah bungkam. Aku selalu memilih diam tiap kali dihadapkan dengan pilihan dan kesempatan, tidak berani atau pengecut cinta? Awalnya biasa saja, awalnya juga tidak ada perasaan, tapi perasaan selalu bermetamorfosis, kan? Mungkin saja kamu heran melihat aku yang terus bungkam. Aku tidak mau jatuh cinta, jatuh cinta seperti membodohkan tuanNya, tapi kamu, sudah mengajariku satu hal; jatuh cinta membuat seseorang lebih menghargai tiap - tiap hati yang mencintai. Mungkin benar, bicara langsung mempermudah untuk melepas puing - puing rindu, tapi aku memilih surat, karena surat mempunyai makna tersendiri dalam menyampaikan sesuatu. Aku hanya pintar berkata - kata, tapi aku tidak pintar untuk bersuara. Aku hanya pintar menyembunyikan, tapi aku tidak pintar untuk menunjukkan.
Aku hanyalah si gadis kaku.
Yang ingin aku tanyakan; kenapa rasa itu muncul untukku. Belum bisa kutemukan jawabannya, kamu sudah pergi, bahkan menjadi bayangan maya nan semu. Kamu ingin aku jadi obyek nyata, kan? Dulu kamu mengejarku, perlahan - lahan aku tahu, kamu pun jemu. Tenggelam dalam kebingungan karena terlalu lama menunggu. Aku, si gadis kaku, yang tidak tahu arti cinta karena terlalu lugu. Baik, sajak ini sepertinya terlalu memusingkan dan membosankan untukmu. Langsung ke poinnya saja, tolong baca baik - baik.
Aku, si gadis kaku ini..... mencintaimu.
"Sal, tahu nggak, kalau saya tergila - gila dan suka sama kamu, itu wajar. Tapi kalau misalkan kamu yang tergila - gila dengan saya, pernah kebayang gak kalau ceritanya mungkin bakal beda lagi?"
"Dan lagi, mau kamu gadis kaku, atau gadis agresif, saya tetap suka."
Dear Nathan menjadi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu tahun 2017 ini. Film yang diangkat dari novel best seller karya Erisca Febriani ini memang berhasil bikin kita baper dengan kisah Nathan dan Salma yang penuh lika-liku karena keduanya punya kepribadian yang bertolak belakang.
Nathan, yang dibintangi oleh Jefri Nichol, juga punya quotes yang pasti akan berhasil bikin kita baper dan hati meleleh.
“Saya jatuh cinta sama kamu, dari
awalnya ada berbagai kemungkinan. Kemungkinan diterima, kemungkinan ditolak dan ketiga, kemungkinan patah hati. Saya udah siap.”
"Kamu tadi pucet banget, lho. Tangan kamu gemeteran gitu. Kalau saya diizinin meluk, kali udah saya peluk daritadi. Tapi sayangnya, saya belum dapat izin lisensi."
"Sori nih. Gua tipe cowo yang lebih suka mengejar daripada dikejar. Lebih laki."
"Seandainya saya cowok pertama yang menginjakkan kaki di hati kamu gimana? Kira - kira keberatan?"
"Nggakpapa kalau kamu gak mau jawab, mungkin masih malu. Tetap bakalan saya tunggu sampai kamu mau bilang 'love you too' tanpa paksaan."
"Hati cowok itu bukan baja, Sal. Hati cowok juga bisa retak karena lama menunggu senja, dan selamat. Kamu telah meretakkan hati itu."
"Apa saya harus selalu menunggu, sementara yang ditunggu kepingin berlalu?"
"Mau kamu kaku atau apapun, kalau hati saya udah milih kamu, saya bisa apa, Sal? Sampai sekarang juga masih sama."
"Jatuh cinta itu ga butuh alasan, Sal. Proses jatuh cinta memang bisa terjadi tanpa alasan, tapi... mempertahankan untuk tetap cinta atau melewatkan begitu saja, itu menurut saya butuh alasan."
"Tugas saya hanya sebatas mencintai, bukan memaksa untuk dicintai. Saya percaya tiap hati pasti ada pemiliknya masing - masing. Dan seandainya pemilik hati kamu adalah saya, kemanapun kamu pergi hati itu pasti akan berbalik ke pemilik sejati dan Tuhan punya seribu satu cara untuk mendekatkan kita lagi. Tapi kalau bukan milik saya? Tuhan juga punya banyak cara untuk nemuin kamu dengan yang lain."
(Surat Nathan)
"DEAR NATHAN"
Aku ingin bicara saat semua orang tidak henti mengeluarkan kata - kata. Tapi tetap saja bibir ini seolah bungkam. Aku selalu memilih diam tiap kali dihadapkan dengan pilihan dan kesempatan, tidak berani atau pengecut cinta? Awalnya biasa saja, awalnya juga tidak ada perasaan, tapi perasaan selalu bermetamorfosis, kan? Mungkin saja kamu heran melihat aku yang terus bungkam. Aku tidak mau jatuh cinta, jatuh cinta seperti membodohkan tuanNya, tapi kamu, sudah mengajariku satu hal; jatuh cinta membuat seseorang lebih menghargai tiap - tiap hati yang mencintai. Mungkin benar, bicara langsung mempermudah untuk melepas puing - puing rindu, tapi aku memilih surat, karena surat mempunyai makna tersendiri dalam menyampaikan sesuatu. Aku hanya pintar berkata - kata, tapi aku tidak pintar untuk bersuara. Aku hanya pintar menyembunyikan, tapi aku tidak pintar untuk menunjukkan.
Aku hanyalah si gadis kaku.
Yang ingin aku tanyakan; kenapa rasa itu muncul untukku. Belum bisa kutemukan jawabannya, kamu sudah pergi, bahkan menjadi bayangan maya nan semu. Kamu ingin aku jadi obyek nyata, kan? Dulu kamu mengejarku, perlahan - lahan aku tahu, kamu pun jemu. Tenggelam dalam kebingungan karena terlalu lama menunggu. Aku, si gadis kaku, yang tidak tahu arti cinta karena terlalu lugu. Baik, sajak ini sepertinya terlalu memusingkan dan membosankan untukmu. Langsung ke poinnya saja, tolong baca baik - baik.
Aku, si gadis kaku ini..... mencintaimu.
"Sal, tahu nggak, kalau saya tergila - gila dan suka sama kamu, itu wajar. Tapi kalau misalkan kamu yang tergila - gila dengan saya, pernah kebayang gak kalau ceritanya mungkin bakal beda lagi?"
"Dan lagi, mau kamu gadis kaku, atau gadis agresif, saya tetap suka."
Komentar
Posting Komentar